Bekal Utama dalam Berumah Tangga

Yogyakarta, 16 Maret 2010

KRPH, by: Ustadzah Asri Widiarti

Bekal Utama dalam Berumah Tangga

Bekal Internal

1) Bekal ruhiyah

Bagaimana hubungan kita dengan Allah. Termasuk kematangan, maknawi, akhlak, ubudiyah, ikhlas.

[QS. An Nur : 26]

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”

  • Allah sesuai persangkaan hamba-Nya. Jodoh itu ditangan Allah, maka perbaiki dulu hubungannya dengan Allah. Ketika akad, itulah kebaikan dan ketakwaannya, karena Allah tidak mungkin salah dalam meletakkan takdirnya, bahwa itulah yang terbaik. Pernikahan yang barakah bukan yang tidak ada konflik, tapi berkah itu datangnya dari Allah.
  • Ikhlas
  • Hubungan dengan Allah kuat baik sebelum dan sesudah menikah. Tidak hanya ketika butuh saja.

Pernikahan itu seperti ibdah. Tidak akan terasa manisnya sebelum kita mendakinya. Jihad, butuh perjuangan. Kembalikan semuanya kepada nikmat Allah SWt yang sangat besar.

Secara fisik mungkin tidak pacaran, tapi hatinya berharap-harap, merindu-rindu. Maka itu sebenarnya hubungan dengan Allah tidak baik.

Perkuat maknawiyah!

Akhwat boncengan dengan yang bukan mahram. Ini hubungan dengan Allah perlu diperbaiki. Hubungannya dengan Allah sedang dalam masalah.

Keep husdudzon kepada Allah.

2) Bekal fikriyah

Yang harus dipenuhi adalah ilmu, kepahaman. Kalau ilmunya kurang, maka kan menjadi beban bagi pasangan (suami atau istri). Saling tolong menolong dalam kebaikan. Pernikahan dakwah yang kita inginkan adalah syammil.

Ilmu :

  • Hak dan kewajiban suami istri
  • Fiqh
  • Manajemen diri
  • Ilmu-ilmu umum, misalnya: kesehatan, P3K, dll

3) Bekal jasadiyah

Mukmin yang kuat lebih disukai Allah dan Rasul-Nya daripada mukmin yang lemah.

Fisik = menjaga. Karena tubuh punya hak seperti halnya fikriyah dan ruhiyahnya. OLAH RAGA !. karena kesehatan waktu gadis akan berpengaruh ketika melahirkan. Ibu itu harus sehat dan prima.

“…ibumu mengandungmu dalam keadaan payah dan lebih payah lagi.”

Akhwat harus kuat azzamnya untuk bisa member ASI untuk anaknya. Semakin banyak ASI yang diberikan, semakin kuat bayinya.

Bekal External

:: Orang Tua

  • Sebelum bersuami tetap birul walidain kepada orang tua. Sedangkan laki-laki kapanpun anak ibunya. Setelah beristri, suami tetap punya kewajiban kepada orangtuanya. Kalau istri, perwalian ke suami.
  • Samakan keinginan kita dengan orang tua. Sosialisasi, beri penjelasan, bagaimana ta’aruf, khitbah, walimah yang baik/islami.

Jatuh cinta yang paling indah adalah ketika dipertemukan dalam pernikahan.

Tidak menyesal orang yang istikharah

Tidak rugi orang yang musyawarah

Leave a comment